MIKOM UPNVYK, SLEMAN– Program Studi Magister Ilmu Komunikasi Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Yogyakarta (MIKOM UPNVYK) menggelar kuliah umum bertajuk “Digitalisasi Komunikasi: Apa yang Berubah, dan Bagaimana Menyikapi?” pada Sabtu (7/9/2019) di ruang laboratorium Organisasi Internasional FISIP UPNVYK.
Dalam kegiatan yang diikuti seluruh mahasiswa MIKOM ini, tampil Dr. Firman Kurniawan sebagai narasumber. Dengan apik, pakar komunikasi digital dari Universitas Indonesia ini menggambarkan pesatnya perkembangan teknologi komunikasi dan informasi serta tantangan yang akan dihadapi.
“Internet telah mengubah banyak hal. Menyangkut paling tidak perubahan new relation dari dulunya satu arah, menjadi dua arah,” kata Firman dalam pemaparannya. Saat ini, lanjut dia, merupakan era Internet of Things (IoT). Hampir segala sesuatunya kini memanfaatkan internet sebagai penunjang kegiatan, mulai dari tidur hingga kembali bangun untuk beraktivitas.
Pesatnya perkembangan teknologi demikian turut pula memunculkan banyak kebiasaan-kebiasaan baru, misalnya saja membaca buku cetak yang telah tergantikan menjadi membaca buku digital. Fenomena paling nyata adalah ketika masyarakat lebih menyenangi menonton video sebagai sarana multimedia dalam mendapatkan informasi.
“Saat ini tumbuh ekosistem yang multilanguage dan multimedia. Sehingga ketika baca buku hanya disediakan satu bahasa yaitu bahasa tulis, ya sulit diselesaikan membacanya,” kata dia. Menurut Firman, minat membaca akan cenderung meningkat ketika misalnya ada kecelakaan pesawat dan masyarakat mendapat informasi melalui suguhan video, berita dilengkapi hyperlinkberisi sejarah kecelakaan pesawat dari masa ke masa, serta perkiraan ke depan.
Kemudahan-kemudahan yang diberikan menjadi nilai positif tersendiri dari kemajuan teknologi. Kendati demikian, Firman mengimbau untuk terus memperhatikan keamanan data pribadi agar tidak dikuasai oleh tangan yang salah. “Pasalnya, data sekarang ini adalah new oil. Kemudahan-kemudahan ini, khususnya di era IoT, akan ber-impact pada kebiasaan kita. Data-data kita bisa saja akan dimiliki oleh mereka, ini terkait privasi,” kata dia.
Sementara itu, di akhir kegiatan, koordinator program studi MIKOM UPNVYK Dr. Basuki Agus Suparno turut membungkus kembali seluruh isi diskusi serta menambahkan solusi menyikapi perkembangan era keterbukaan data dan informasi. “Teknologi mengandung nilai ekonomi dan politik. Teknologi akan dapat mengontrol masyarakat untuk kepentingan ekonomi dan politik,” kata Basuki.
Dalam penutupnya, dia menekankan untuk senantiasa bijak menggunakan teknologi sebagai alat demi keselamatan data. “Teknologi bisa memudahkan, tapi bisa juga menjadi masalah. Kita harus melihat teknologi sebagai sebuah tools, jangan sampai sifat-sifat teknologi disalahgunakan,” ujarnya. (Us)