Jurusan Ilmu Komunikasi UPN "Veteran" Yogyakarta

Blu Speed

Prodi MIKOM UPN Veteran Yogyakarta Gelar Pelatihan Audit Komunikasi

Program Studi Magister Ilmu Komunikasi UPN Veteran Yogyakarta (MIKOM UPNVY) menggelar pelatihan Audit Komunikasi, di salah satu hotel ternama Daerah Istimewa Yogyakarta, Minggu (19/206/2022). Mengangkat tema “Untuk Peningkatan Performa Organisasi”, diikuti puluhan mahasiswa MIKOM UPNVY angkatan IX.

Ketua Prodi MIKOM UPN Veteran Yogyakarta, Assoc Prof Dr. Edwi Arief Sosiawan, S.IP., M.Si, CIIQA, CIAR, yang membuka kegiatan pelatihan Audit Komunikasi, menyampaikan apresiasinya kepada penyelenggara, Dosen pemangku mata kuliah Audit Komunikasi, Dr. Puji Lestari, S.IP., M.Si.

Serta, kepada PT Komunikasi Keberlanjutan Indonesia, perusahaan yang telah malang melintang di Tanah Air sebagai konsultan Audit Komunikasi, hadir Sam August Himmawan selaku CEO menjadi narasumber pelatihan. “Harapan kami, mahasiswa yang menjadi peserta bisa menangkap ide dari kegiatan pelatihan Audit Komunikasi, misalkan dijadikan tema Tesis,” ucap Edwi Arief Sosiawan.

Bahkan, dituturkan Kaprodi MIKOM UPNVY, bahwa mahasiswa anak didiknya banyak yang berprofesi sebagai enterpreneur. Sehingga, ia berharap pasca kegiatan pelatihan, peserta dapat pula mendapat peluang untuk membuat bidang usaha baru di bidang Audit Komunikasi.

“Bagi yang tertarik, setelah lulus nanti bisa membuka perusahaan atau menjadi konsultan Audit Komunikasi. Sekarang saja mahasiswa S1 pun banyak yang menjadi enterpreneur, sehingga kelas ekstensi lebih banyak peminatnya,” ungkapnya.

“Besok Mas-Mas dan Mbak-Mbak punya adik angkatan yang gak main-main. Ada dari Maroko dan Mesir,” imbuh Edwi Arief Sosiawan, akademisi yang dikenal sebagai Manajer Tim Karate UPNVY.

Sementara, Dosen mata kuliah Audit Komunikasi MIKOM UPNVY, Puji Lestari, menerangkan ihwal kenapa diperlukan adanya pelatihan, karena mahasiswa harus dibekali praktik yang nyata, tak sekadar teori saja.

“Pelajaran keterampilan makanya harus ada praktik, supaya mahasiswa bisa merasakan langsung bagaimana menjadi seorang praktisi Audit Komunikasi, barangkali kelak ada yang tertarik untuk menggeluti profesi ini,” jelasnya.

Menurutnya, sangat penting menggabungkan fungsi organisasi dengan audit komunikasi dengan diumpamakannya seperti aliran darah dalam tubuh.

Pasalnya, sambung Puji Lestasi, muncul gap ataupun timbulnya “miskomunikasi” menjadi hal krusial yang harus ditangani segera mungkin pada setiap organisasi.

“Mahasiswa harus mengetahui langkah-langkah tahapan Audit Komunikasi, dari perencanaan, perumusan biaya, hingga cara-cara untuk mendapatkan job hingga memenangkan tender,” ujarnya.

Sebagai Dosen Audit Komunikas, Puji Lestari mengharapkan anak didiknya mampu menganalisis organisasi, mengidentifikasi masalah, diagnosis, perencanaan, pola komunikasi, pelaksanaan, hingga bisa memberikan rekomendasi serta sosialisasi kebijakan.

“Ke depan, rencananya akan dibuka lembaga sertifikasi bagi calon Konsultan Audit Komunikasi. Dulu saya pernah merumuskan perihal ini di Kementerian Kominfo. Tantangan PR, belum banyak auditor auditor di lapangan,” tambahnya lagi.

Ditegaskan Puji, bawha Akademisi bisa berperan menjadi konsultan. Namun ketentuannya, praktisi Audit Komunikasi (auditor) harus memegang sertifikasi kompetensi yang dikeluarkan Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP). Di mana, keberaradaan LSP harus diakui Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP).

“Auditor dalam proses audit komunikasi, aktivitas accesor diawasi oleh Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT),” tukasnya.

“Dengan audit akan mengetahui setiap hambatan dalam penyampaian pesan di suatu organisasi (evaluasi kerjasama tim). Karena kadang-kadang perusahaan tidak punya SOP, maka dengan adanya audit komunikasi bisa membantu perekomedasian hingga dalam merumuskannya berdasarkan data yang diperoleh dari riset yang dilakukan,” sambung Puji.

CEO PT Komunikasi Keberlanjutan Indonesia, Sam August Himmawan, dalam pemaparannya menjelaskan pentingnya ada Audit Komunikasi di institusi pemerintah hingga organisasi perusahaan. Ia menyampaikannya berdasar pengalaman, sehingga apa yang menjadi peserta tak dibekali pengetahuan text book semata. Menurutnya, hal penting dalam Audit Komunikasi adalah konsultan atau praktisinya paham tentang stakeholder mapping dari organisasi atau kliennya.

“Tak hanya itu, dalam proses Audit komunikasi para praktisinya harus dapat memperhatikan kultur klien. Auditor harus bisa diterima, dimengerti, diberi umpan balik, ditindaklanjuti sesuai harapan komunikator, juga menentukan skala prioritas,” ujar Sam.

Praktisi Audit Komunikasi itu harud dapat memberikan cara-cara praktis sebagai solusi efektivitas operasional dan multi arah untuk klien. Dengan setiap saluran harus dilihat lebih mendalam, baik dari sisi leadership, content analysis, dan creadibility.

“Pelatihan ini belajar membuat dan mengemas pesan karena auditor harus peka situasi dan kondisi hingga jaga jarak. Maka seorang auditor dituntut punya banyak pengetahuan tentang industri. Pelajari komunikasi organisasi perusahaan klien, pelajari kebutuhan Audit Komunikasi klien, pelajari politik internal perusahaan klien, pelajari pesan tersirat dari narasumber. Yang dicari dalam Audit Komunikasi tentunya insight,” terangnya. (*)

Dipublikasikan oleh: KRJogja

Bagikan