Jurusan Ilmu Komunikasi UPN "Veteran" Yogyakarta

Blu Speed

Seminar Diskusi Ilmu Komunikasi tentang Teknologi Baru Robot dan Kecerdasan Buatan

YOGYAKARTA – Jurusan Ilmu Komunikasi UPN “Veteran” Yogyakarta gelar seminar Roundtable Disscussion bertajuk Media and Communication Studies Nowadays: New Technologies of Robotic and Artificial Intelligence Approach pada Selasa (13/6/2023) di Laboratorium Public Relations. Acara tersebut menghadirkan Prof. Shin Mizukoshi dari Jepang dan Prof. Seongsoo Baeg dari Korea Selatan, serta dimoderatori oleh salah satu dosen Ilmu Komunikasi, Prayudi, PH.D. 

Acara dimulai pada pukul 09.00 WIB yang dihadiri oleh peserta yang berasal dari kalangan dosen dan mahasiswa. Materi inti yang pertama disampaikan oleh Prof. Baeg. Sebagai pembuka, ia mempertanyakan kepada peserta tentang bagaimana mereka mengimajinasikan mengimajinasikan sebuah robot. 

“Ini bukanlah sebuah pertanyaan tentang sains atau teknologi. Ini adalah tentang perspektif setiap manusia,” tuturnya.

Ia memaparkan tentang robot-robot yang diimajinasikan di masa lampau dan melihat bagaimana itu diterapkan di media saat ini. Baeg juga menunjukkan beberapa video dan gambar tentang robot, seperti Mighty Atom (Astro Boy, 1963), Edward Scissorhands (1990), Terminator 2 (1991), Metropolis (2001), dan lain sebagainya. 

Setelah Prof. Baeg selesai memaparkan materinya, acara dilanjutkan dengan penjelasan dari Prof. Shin berupa lokakarya – pertemuan antara para ahli untuk membahas masalah praktis atau yang bersangkutan dengan pelaksanaan dalam bidang keahliannya – memahami pengembangan metaforis sebuah media. Ia mengajak kepada seluruh peserta untuk berani mencoba mengembangkan minat dalam menggambar robot dan kecerdasan buatan.

Prof. Shin menyampaikan materi tentang model tiga dimensi dari miterasi media dari Mizukoshi (2000). Terdapat tiga unsur penting dalam hal ini, yaitu konten, platform, dan infrastruktur. Konten membutuhkan kolaborasi dari tiap-tiap individu berupa hasil membaca informasi secara kritis dan respon aktif tentang hal tersebut. Pembentukan mitra media literasi dan platform media literasi dibentuk dari ketiga hal tersebut.

“Pentingnya literasi media dalam mengembangkan kemampuan dan hak untuk membayangkan alternatif,” ungkapnya.

Sementara, Meike Lusye Karolus selaku peserta seminar menambahkan, “Kegiatan ini sangat bermanfaat untuk dosen dalam bertukar pikiran tentang artificial intelligence. Selain itu, bagus juga untuk mengembangkan jaringan kerja di sini dengan yang ada di Jepang dan Korea.”

Penulis: Irza Triamanda, Elisabeth Eka

Bagikan