YOGYAKARTA – Jurusan Ilmu Komunikasi UPN “Veteran” Yogyakarta menggelar seminar umum berjudul The Envisioning of New Media Landscape in the Platform Society dengan narasumber seorang panelis dari Filipina bernama Prof. Maria Diosa Laboste. Acara ini berlangsung pada Selasa (20/06/2023) di Ruang Seminar FISIP.
Panelis membuka seminar ini dengan menjabarkan tentang platform. Platform merupakan sebuah wadah untuk orang-orang menyampaikan gagasan atau ide kepada khalayak umum yang melibatkan teknologi sebagai sumber daya bagi pengembang untuk mengintegrasikan aplikasi atau teknologi baru.
Mengutip dari Lovink (2019), platform tidak hanya berupa web atau aplikasi yang sukses ataupun tren. Akan tetapi, platform dapat diartikan sebagai suatu wadah yang hadir karena interaksi user dan data melalui teknik dan protokol yang telah ditetapkan oleh pengembang (developer). Platform, network, dan media saling terikat satu sama lain. Platform menggabungkan elemen-elemen tertentu menjadi sesuatu yang dapat dikelola dan bernilai.
Setelah berbicara mengenai platform, Prof. Maria juga memaparkan data digital di dalamnya yang sering digunakan oleh masyarakat Indonesia dan juga Filipina. Platform yang paling digemari oleh masyarakat Indonesia adalah Youtube dengan data yang menunjukan rata-rata penggunaan media tersebut sebesar 10 jam per hari.
“Di Filipina, platform yang paling diminati adalah Facebook. Ini terbukti dari data rata-rata waktu layar 4-9 jam per hari. Dapat disimpulkan bahwa platform bersifat organik, muncul melalui interaksi pengguna dengan preferensi yang beragam serta pengumpulan data. Selain itu, setiap negara memiliki platform digital favoritnya masing-masing,” jelas Prof. Maria.
Platform media sosial memiliki peran utama dalam membentuk dinamika masyarakat modern. Napoli dan Graf (2022) menyebutnya sebagai wali publik yang memiliki kekuatan signifikan dalam mengatur, mengawasi, dan mempengaruhi diskusi publik serta aliran informasi.
Prof. Maria menegaskan dalam seminar, “Kesadaran masyarakat terhadap penyebaran berita palsu dan informasi tanpa verifikasi di platform media sosial sangatlah penting dalam konteks ini. Bahaya dari pengawasan pribadi yang berlebihan dan peningkatan perpecahan sosial, yang disebabkan oleh penggunaan algoritma dan filter-bubble yang membatasi pemahaman kita.”
Prof. Maria memaparkan bahwa solidaritas dalam melakukan analisis kritis terhadap platform media sosial, terutama bagi negara-negara di Global South, terutama di kawasan Asia Tenggara menjadi sesuatu yang penting. Hal ini mengharuskan kita untuk mempertimbangkan bagaimana negara-negara tersebut dapat berperan secara lebih aktif dalam penggunaan platform serta akses terhadap informasi.
Analisis kritis terhadap platform media sosial dapat melalui pertukaran teknik dan metode evaluasi platform secara etis dan politis. Solidaritas dapat meningkatkan kesadaran, pemahaman, dan kemampuan dalam mengelola platform-media sosial dengan bijaksana, bertanggung jawab, serta membela kepentingan masyarakat yang lebih luas.
Safirah Khairina, selaku peserta seminar mengatakan, “Seminar ini sangat bermanfaat dan aku juga dapat ilmu baru. Pembahasan tentang kesadaran masyarakat terhadap penyebaran berita palsu dan bahaya pengawasan pribadi yang berlebihan memberikan wawasan yang sangat bernilai bagi saya.”
Penulis: Aradea Ibnu, Raihan Hafidh