YOGYAKARTA – Tiga dosen berpengalaman dari Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Yogyakarta (UPNYK) sedang mengukir prestasi dengan menjalankan penelitian yang menarik di dua negara yang dikenal dengan keberhasilan mereka dalam menciptakan kota kreatif, Jepang dan Korea Selatan. Penelitian dilakukan dari tanggal 6 hingga 14 Oktober 2023. Tim peneliti yang terdiri dari Dr. Prayudi sebagai ketua peneliti, serta anggota peneliti, Kartika Ayu Ardhanariswari dan Ninik Probosari, tengah menelusuri bidang Manajemen Brand Kota Kreatif, yang melibatkan analisis mendalam terkait dengan kebijakan dan strategi yang diterapkan oleh kota-kota kreatif.
Penelitian yang berjudul “Model Kebijakan Manajemen Brand Kota Kreatif Kawasan Asia dengan Pendekatan Ekonomi Kreatif,” bertujuan untuk memahami bagaimana dua kota yang berbeda secara geografis dan budaya, yaitu Jeonju dan Kanazawa, mengelola brand mereka sebagai kota kreatif. Dr. Prayudi, yang memegang peran sebagai ketua peneliti, memiliki keahlian dalam manajemen brand yang mendalam dan telah lama tertarik pada kota-kota yang berhasil memadukan warisan budaya dengan ekosistem kreatif modern.
Kartika Ayu Ardhanariswari dan Ninik Probosari, sebagai anggota peneliti, membawa keahlian mereka dalam perencanaan perkotaan dan ekonomi kreatif ke dalam proyek ini. Kedua dosen ini memeriksa kebijakan, infrastruktur pendukung, dan peran pelaku ekonomi kreatif dalam menciptakan ekosistem yang mendukung pertumbuhan kreatif di kota-kota tersebut.
Secara keseluruhan, branding Jeonju, Korea Selatan, sebagai kota kreatif telah menjadi contoh sukses dalam memanfaatkan warisan budaya, kuliner tradisional, seni, dan budaya untuk menciptakan citra kota yang menarik dan menonjol. Jeonju telah mampu menggabungkan kemajuan modern dengan nilai-nilai tradisional dalam cara yang memikat, dan ini telah membantu kota ini menjadi tujuan yang diminati oleh wisatawan, seniman, dan pengusaha kreatif. Kesuksesan Jeonju juga memberikan pelajaran berharga bagi kota-kota lain yang ingin memanfaatkan keunikan mereka sendiri untuk menciptakan brand kota yang kuat dan menarik.
Di sisi lain, salah satu aset terbesar Kanazawa dalam upaya brandingnya adalah warisan budayanya yang beragam. Kota ini dikenal sebagai “Little Kyoto” karena memiliki banyak situs bersejarah dan budaya yang mirip dengan Kyoto, salah satu kota paling bersejarah di Jepang. Namun, Kanazawa memiliki karakteristiknya sendiri yang unik. Salah satunya adalah Higashi Chaya District, yang merupakan distrik geisha tradisional yang indah. Pengunjung dapat merasakan atmosfer zaman Edo dan menikmati seni pertunjukan geisha yang sangat dihargai di Jepang.
Penelitian ini mendapatkan dukungan dari Kementrian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf). Salah satu output dari penelitian adalah naskah akademik yang telah dipresentasikan di hadapan Kemenparekraf. Diharapkan hasil penelitian ini akan berkontribusi pada dialog global mengenai pengembangan perkotaan dan manajemen brand kota kreatif. Temuan penelitian juga diharapkan tidak hanya bermanfaat bagi komunitas akademik, tetapi juga memberikan panduan bagi para perencana kota, pembuat kebijakan, dan para pengusaha kreatif yang ingin mengubah kota mereka menjadi pusat kreativitas dan inovasi yang berkembang.
Pendanaan penelitian ini dilakukan berdasarkan hibah penelitian eksternal skema Penelitian Terapan Unggulan Perguruan Tinggi, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Riset dan Teknologi.
Sumber: www.upnyk.ac.id