Jurusan Ilmu Komunikasi UPN "Veteran" Yogyakarta

Blu Speed

Prodi Humas Gelar Kuliah Umum Bahas Komunikasi dari Sudut Pandang Pemerintah dan Perusahaan

YOGYAKARTA – Program Studi Hubungan Masyarakat UPN Veteran Yogyakarta (UPNYK) baru saja menggelar kuliah umum dengan tema Efektivitas Komunikasi Publik di Era Digital pada Sabtu (28/10/2023). Kuliah umum tersebut bertempat di Ruang Seminar FISIP Kampus 2 UPNYK Babarsari dan mendatangkan Staf Ahli Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Bidang Komunikasi dan Media Massa, Prof. Widodo Muktiyo selaku Dosen Tamu.

Pada gelaran kuliah umum Prodi Humas tersebut, Widodo menitikberatkan pembahasan pada tantangan yang dihadapi pemerintah dalam menjalankan komunikasi publik di era media digital. Ia mengatakan dengan perkembangan media digital, informasi bisa bergerak sangat cepat dan tidak lagi bersifat searah. Oleh karena itu, menurutnya pemerintah harus lebih responsif dan bisa bertindak kolaboratif.

“Informasi sekarang bergerak dengan cepat, misalnya ketika viral atau jadi trending topic. Informasi yang lambat dan ketidak mampuan untuk berkolaborasi pasti akan kalah,” ujar Widodo saat menjelaskan materinya.

Staf Ahli Menkominfo itu juga menuturkan, pemerintah sebagai institusi dituntut agar mampu bersinergi dan berkolaborasi dengan multi-platform media untuk meningkatkan efektivitas komunikasi publik.

“Selain perbaikan kinerja pegawai, pemerintah juga harus bersinergi dan berkolaborasi dengan semua jenis media yang ada untuk meningkatkan efektivitas komunikasi publik, mulai dari media berbayar, laman resmi pemerintah, media sosial, sampai kepada Key Opinion Leader,” tambahnya.

Hasil survei dari Sproutsosial pada kuartal ke-2 tahun 2016 menyebutkan bahwa 12.8 persen responden menilai pemerintah adalah institusi yang paling mengganggu di media sosial. Perolehan tersebut menempati posisi tertinggi dalam survei tersebut. Menurut Widodo, untuk menanggapi tantangan tersebut pemerintah perlu meningkatkan transparansi kinerja pegawai pemerintahan dan perlu didukung dengan strategi komunikasi publik yang efektif agar bisa menggeser citra pemerintah sebagai institusi yang mengganggu di media sosial.

Ilhan Manzis, salah satu peserta kuliah umum menyampaikan bahwa ini adalah kesempatan yang cukup langka untuk bisa belajar mengenai komunikasi publik yang efektif, terlebih lagi melalui sudut pandang pemerintah sebagai pelakunya.

“Ini pengalaman yang langka, kita bisa belajar mengenai komunikasi publik di pemerintahan dan diajari langsung oleh Staf Ahli Kementerian yang memang pelaku komunikasi publik itu sendiri,” ujar Ilhan.

Mahasiswa Prodi Humas itu berharap agar kegiatan kuliah umum serupa bisa diselenggarakan lagi dengan tema lainnya yang masih berkaitan dengan bidang kehumasan, mengingat kesempatan untuk belajar secara langsung dengan para praktisi kehumasan menjadi pengalaman yang berharga baginya.

“Saya ingin kegiatan serupa bisa lebih sering diselenggarakan, karena ini menjadi kesempatan kami para mahasiswa untuk bisa memperoleh ilmu dan mengerti tantangan nyata di dunia kehumasan,” pungkasnya.

Untuk diketahui, pada hari yang sama juga diselenggarakan kegiatan serupa dengan tema Public Relations Practices in The Contemporary World pada pukul 13.30 WIB. Kegiatan tersebut menjadi rangkaian lanjutan dari kuliah umum Prodi Humas pada Sabtu (28/10/2023).

Kuliah umum lanjutan tersebut diisi oleh pembicara Public Relations Consultant PT. Bening Komunika Internasional Erni J. Arijanto. Bertempat di ruang seminar Kampus 2 UPN Veteran Yogyakarta yang dipandu oleh moderator Siti Fatonah, Dosen Prodi Humas.

Fatonah menjelaskan kuliah ini merupakan kesempatan yang sangat langka. Sebab pemantik acara memiliki kegiatan yang padat namun bersedia meluangkan waktunya untuk berbagi banyak pengalaman yang ia miliki kepada mahasiswa, “Sungguh sebuah kebanggaan karena Bu Erni ini memiliki banyak kegiatan, dan beruntung mahasiswa kita disini bisa bersama-sama  belajar langsung dengan beliau,” tuturnya.

Kegiatan yang berlangsung pukul 14.30-16.15 tersebut, bertemakan Public Relations Practice In the Contemporary World. Dalam acara itu Erni menceritakan segelintir pengalaman yang ia dapatkan sebagai konsultan public relations sejak tahun 1999. Pada kala itu, humas menggunakan media tradisional satu arah yang bisa didapatkan dengan mencari data secara terbatas melalui koran, radio, dan televisi. “Tugas PR tidak hanya mencakup aktivitas klien tapi juga memonitor kompetitor klien lain, dan mengkliping laporan setiap minggunya,” ujar Erni.

Seiring berkembangnya globalisasi dan teknologi informasi, media modern mulai secara aktif dipakai. Namun, bukan berarti media tradisional ditinggalkan begitu saja. Erni mengungkapkan bahwa penting sekali bagi perusahaan memiliki rekam jejak positif sebab sangat berpengaruh terhadap image yang dimiliki company itu. Konsultan humas perlu berhati-hati dengan harus mengarahkan strategi komunikasi dengan memberikan saran berupa advice yang terbaik. Sebab, impactnya besar terhadap brand. Jika humas mengalami kesalahan fatal dalam menyampaikan pesan   perlu dilakukan lobi yang alot untuk bisa membujuk klien tersebut.

Hal yang menarik dalam acara ini, pembicara kegiatan menjelaskan contoh konkret dari setiap kasus yang ia tangani dan tantangan yang dihadapkan saat kasus sedang berjalan. Sehingga Mahasiswa memahami betul informasi yang sudah disampaikan.

Pada acara ini terdapat poin-poin penting mengenai pemaparan yang sudah disampaikan yaitu PR bersinggungan dengan multi disiplin, PR intens dengan platform digital, karakter dan format media semakin beragam, digital influencer dan korporasi menjadi entitas komunikasi.

Salah seorang mahasiswa bernama Eka Yulisa, dari Humas 2023 mengaku bahwa kuliah umum yang diadakan bermanfaat sekali baginya, “Aku masih maba dan awam dengan dunia PR. Setelah mengikuti kegiatan hari ini, jadi semakin yakin kalau prodi humas ini sesuai dengan passion yang aku punya,” ujar Eka.

Moderator sekaligus dosen pengampu Mata Kuliah Studi Kasus dan Pengantar Ilmu Komunikasi, Fatonah berharap mahasiswa mendapatkan banyak manfaat dari kuliah ini. “Saya ingin mahasiswa paham akan tugas profesional PR di era digital, mengasah skill dan knowledge digital, serta adaptif dan jeli dalam memilih strategi penyelesaian kasus-kasus PR,” tutupnya.

Sumber: upnyk.ac.id

Bagikan